Oleh Fauzi Prasetya, Perpustakaan dan Sains Informasi 2021
Saat membicarakan tentang pendidikan, topik mengenai minat dan bakat pasti tidak pernah terlewatkan. Banyak orang yang berpendapat bahwa sistem pendidikan haruslah berfokus pada minat dan bakat yang dimiliki para siswa. Hal ini biasanya diungkapkan karena banyak siswa yang memiliki minat dan bakat pada hal lain yang tidak diajarkan di sekolah, khususnya saat minat dan bakat siswa tersebut ada di bidang seni. Selain itu, banyak juga yang menyebutkan bahwa di sekolah tidak perlu perlu mempelajari banyak mata pelajaran jadi siswa hanya perlu untuk fokus dalam mengembangkan minat dan bakatnya. Namun, apakah pendidikan, khususnya pendidikan formal, harus berorientasi pada minat dan bakat yang dimiliki oleh para siswa? Apakah pendidikan formal yang diberikan di sekolah-sekolah harus bertujuan agar siswa mampu
Sejatinya, pendidikan formal sama sekali tidak memiliki fungsi utama agar para siswa dapat mengembangkan minat dan bakatnya. Mengembangkan minat dan bakat memang penting, tetapi ada yang lebih penting dan mendasar daripada dua hal tersebut. Disitulah peran dari pendidikan formal, yaitu untuk memberikan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang. Pendidikan yang diberikan di sekolah berperan sebagai "bekal" bagi para siswa untuk menjalani kehidupannya. Bekal tersebut seperti kemampuan berpikir kritis, logika, matematika, dan empati. Kemampuan-kemampuan tersebut adalah kemampuan yang paling mendasar untuk menjalani kehidupan dengan baik.
Mengembangkan minat dan bakat adalah hal yang sangat penting bagi sebagian orang. Namun, terkadang orang-orang tersebut melupakan hal yang jauh lebih penting daripada dua hal itu, yaitu mempelajari dan membekali diri dengan kemampuan berpikir yang logis dan kritis untuk menjalani kehidupan. Seorang murid yang berbakat di bidang non-akademik harus memiliki kedua kemampuan tersebut sama halnya dengan murid yang berbakat di bidang akademik karena bagaimanapun juga kemampuan tersebut adalah kemampuan yang harus dimiliki semua orang. Saat seseorang mampu berpikir secara mandiri dan membuat keputusan yang logis dan rasional maka hidup orang tersebut akan jauh lebih mudah. Kemampuan tersebutlah yang harus dibekali kepada para siswa saat menuntut ilmu di sekolahnya.
Pendidikan formal yang diberikan di sekolah-sekolah seharusnya tidak hanya sekadar “formalitas” saja. Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan dan memanusiakan manusia karena pendidikan adalah fondasi kehidupan seorang manusia. Pendidikan yang diberikan di sekolah-sekolah seharusnya mampu untuk memenuhi tujuan itu karena sekolah adalah tempat untuk mempersiapkan seorang anak dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada di kehidupannya. Mengetahui dan mengembangkan minat juga bakat memang hal yang perlu dilakukan, tetapi hal tersebut adalah proses yang harus dilakukan secara mandiri oleh para siswa dengan bantuan dari guru dan dapat difasilitasi oleh sekolah. Sekolah sebagai sebuah institusi pendidikan tentu tidak hanya memiliki satu fungsi saja, terlepas dari fungsi utamanya untuk menjadi tempat menimba ilmu, sekolah juga harus mampu menjadi safe space para siswa untuk mengeksplorasi kemampuan dirinya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menciptakan ekosistem pendidikan yang positif dan suportif.
Penting dan mendasarnya peran pendidikan bagi seorang manusia menjadi salah dua alasan mengapa pembahasan tentang pendidikan tidak pernah ada habisnya. Meskipun begitu, terdapat satu hal yang pasti, sekolah sebagai institusi pendidikan harus dapat memberikan bekal kemampuan dan pengetahuan yang fundamental kepada para siswa.
Comments